Di pinggir sungai Nil yang airnya sedang pasang-surut. Seorang lelaki duduk sambil asik bersenandung syair. Suaranya yang penuh untaian syair itu terdengar oleh seorang Bodat.
“Ini orangnya yang komat-kamit agar sungai Nil tetap surut,” kata Si Bodat.
“Duakk.”
Si Bodat menendang lelaki itu, seketika untaian syair beserta lelaki itu hanyut dan tenggelam di sungai Nil.
Catatan sedih nan singkat ini termaktub dalam Bugyatul Wi’ah karya Imam As-Suyuti dan Siyar A’lami an-Nubala karya az-Dzahabi, Inbah ar-Rawah karya jamal ad-Din al-Qifty.
Seorang lelaki yang dimaksud sebelumnya adalah Ahmad bin Muhammad bin Ismail bin Yunus al-Muradi dikenal juga dengan Ibn an-Nahas. Seorang Ahli Nahu asal Mesir.
Buah karyanya meliputi; I’rab Alquran, Ma’ani Alquran, al-Kafi fi al-arabiah, al-muqanna’ fi ikhtilafi al-Bashriyin wa al-kufiyin, syarh al-mu’allaqat, syarh al-Mufadhaliyat, syarh abyat al-Kitab, al-Isytiqaq, Adab al-Katib dll.
Ibn an-Nahas meninggal pada 338 Hijriyah.
Sumber: Bugyatul Wi’ah karya Imam As-Suyuti, Siyar A’lami an-Nubala karya az-Dzahabi, Inbah ar-Rawah karya jamal ad-Din al-Qifty.